Intan Permata Sari

winamp

Selasa, 18 Desember 2012

10 cara mengatasi masalah rasa minder

1. Formulasikan dan camkan di pikiran anda tentang gambaran mental diri anda sendiri yang sukses. Pertahankan gambaran didi ini, dan jangan pernah biarkan menjadi kabur. Otak anda akan berusaha keras mangembangkan dan merealisasikan gambaran ini. Jangan pernah berpikir diri anda gagal; jangan pernah meraguka relita imajinasi mental tentang kesuksesan. Benak kita selalu berusaha keras mewujudkan apa yang digambarkan. Karena itu, selalulah menggambarkan “kesuksesan” tak peduli berapa buruknya keadaan fakta yang tampak kala. 2. Setiap kali pemikiran-pemikiran negatif tentang kekuatan personal amda muncul diotak, segeralah menyuarakan pemikiran-pemikiran positif untuk menghadangnya. 3.Jangan membangun rintangan-rintangan dalam imajinasi anda sendiri. Kikis setiap rintangan itu. Kurangilah hingga sedikit mungkin. Segala kesulian harus dipelajari lalu dihadapi secara efisien dengan tujuan untuk disingkirkan. 4. Jangan kagum berlebihan pada seseorang sehingga anda mencoba anda meniru dia. Tak seorang pun bener-benar bisa menjadi dia selain dia sendiri. Ingat meski dia berpenampilan dan berprilaku sangat percaya diri, tak jarang mereka juga punya perasaan takut atau ragu. 5. Sedikitnya sepuluh kali sehari, ulangi kata-kata dinamis ini; ”Jika tuhan bersama saya, siapa yang bisa menghalangi saya?”. Ucapkan kalimat itu SEKARANG dengan perlahan tapi mantap untuk membangkitkan kepercayaan diri sendiri. 6. Cari penasihat yang kompeten untuk konsultasi sehingga anda lebih mudah memahami mengapa anda melakukan hal yang anda lakukan. Pelajari akar dari rasa rendah diri dan keraguan yang sering mulai muncul pada masa anak-anak. Pengetahuan terhadap diri sendiri itu bisa menggampangkan penyembuhan. 7. Sedikitnya sepuluh kali dalam sehari, latihan penegasan berikut ini. Ulangi kata-katanya dan ucapkan dengan keras jika mungkin.”Saya bisa melakukan segalanya melalui Tuhan yang telah memperkuat saya”. Ulangi kalimat itu SEKARANG. Perntataan ajaib itu obat paling mujarabuntuk mengatasi pikiran-pikiran rendah diri. 8. Hitung perkiraan kemampuan anda sendiri, lalu naikkan 10%. Jangan jadi egoistis, tapi kembangkan penghargaan pada diri sendiri. Yakni pada kekuatan anda yang sudah dikeluarkan Tuhan. 9. Pasrahkan diri anda pada takdir Tuhan. Untuk melakukannya, nyatakanlah; “Saya berada di tangan Tuhan”. Lalu yakinilah SEKARANG anda menerima semua kekuatan yang anda butuhkan.”Rasakan” alirannya keseluruh tubuh anda. Yakinkan diri anda bahwa “kerajaan Tuhan ada di dalam diri anda” dalam bentuk kekuatan yang memadai untuk memenuhi tuntunan hidup. 10. Ingatkan diri anda bahwa Tuhan selalu menyertai diri anda sehingga tak ada sesuatu pun yang mengalahkan anda. Percayalah bahwa sekarang anda KEKUATAN dari Tuhan.

Jumat, 30 November 2012

Media Pembelajaran: Arti, Posisi, Fungsi, Klasifikasi, dan Karakteristiknya

Dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pebelajar sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud (menurut Arsyad, 2002) adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah, petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber belajar serta fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam sekitar).


Manfaat Multimedia Pembelajaran

Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linear, dan multimedia interaktif. Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya TV dan film.

Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game dll.

Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.

Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.


Konsep Belajar

Kita perlu sadari bahwa belajar konsep tentang sesuatu itu penting. Konsep yang dimaksud tidak lain berupa kategori-kategori yang kita berikan dari stimulus/rangsangan yang ada di lingkungan kita. Konsep di dalam struktur kognitif individu merupakan hasil dari pengalaman yang kita peroleh. Jika keadaannya seperti itu, sebagian konsep yang dimiliki individu merupakan hasil dari proses belajar yang mana proses hasil dari proses belajar ini akan menjadi pondasi atau dasar (building blocks) dalam struktur berpikir individu. Konsep-konsep inilah yang dijadikan dasar atau patokan oleh seseorang dalam memecahkan masalah, mengetahui aturan-aturan yang relevan, dan hal-hal lain yang ada hubungannya dengan apa yang harus dilakukan oleh individu.
Definisi konsep menurut sebagian besar orang adalah sesuatu yang diterima dalam pikiran atau ide yang umum dan abstrak. Menurut salah satu ahli, konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili suatu kelas objek, kejadian, kegiatan, atau hubungan yang mempunyai atribut yang sama (Croser, 1984).
 Tujuh dimensi konsep menurut Flavell (1970) adalah:
1. Atribut
2. Struktur
3. Keabstrakan
5. generalitas/keumuman
6. ketepatan
7. kekuatan atau power